Entri Populer

Thursday, December 1, 2011

Pagi Sejuk

Pagi itu mungkin sedikit terlihat sejuk dibanding biasanya.lebih bebas menghirup udara yang dingin.Iwan seorang pekerja kantoran berpikir bahwa ini adalah salah satu kesempatan baginya untuk berolahraga dengan lebih sehat di banding hari sebelumnya yang membuatnya tak enak dengan kenderaan yang berlalulalang, sebab ini hari jum’at, dimana para pekerja diliburkan.Dia pekerja yang cinta lingkungan.saking cintanya pada lingkungan mengantarka dia kepada kebiasaan berusaha berangkat kekantor sangat awal dengan bersepeda, meski sering menjadi pehatian orang di jalanan.
Ketika jalan pagi, ditengah perjalanan, Iwan melihat seorang kakek tengah sibuk memperbaiki satu tempat kecil dipingiran jalan yang mirip warung tua dipasar kota.Tempat itu telihat tua tak terurus, atap terpalnya yang mulai berlubang, bahkan tonggak atapnyapun hanya berupa kayu yang tersambung karena bekas patah.Melihat hal itu dia langsung menghampiri sang kakek yang sedang membuka kas barang-barangnya.
“Assalamu ‘alaikum kek!” sapa Iwan, kakek itu melihat wajah Iwan yang tersenyum memandangnya.
“wa’alaikum salam” jawab sang kakek.
Iwan menghampiri warung dan duduk sejenak dikursi sambil melihat kesekitar warung seolah-olah dia bisa melakukan sesuatu.
“ada yang bisa saya bantu nak?” tanya sang kakek.
“oh tidak kek.hanya kalau boleh saya tau, kakek kerjanya apa?” jawab Iwan dengan kaget karena mendengar kata-kata kakek yang seharusnya ia ucapkan terlebih dahulu.
“alhamdulillah sampai saat ini saya masih mampu memperbaiki sepatu yang rusak.dan saya sangat berharap agar mereka senang dengan hasil kerja saya.” Jawab sang kakek dengan sangat ringan seolah pertanyaan ini sudah pernah ditanyakan.
“trus kek, pelanggan yang datang kira-kira berapa orang perharinya”
“kalau ditanya saya sih, saya berharap tak ada yang datang.anda kan tak mau meminta sesuatu yang menguntungkan kita tapi malah merugikan yang lain?”
“kalau seperti itu, bukankah kakek malah merugi duduk berlama-lama disini?”
“tidak juga”
“apa kakek akan tetap bekerja seperti ini?”
“ya”
“kalau ada yang datang lalu pergi tanpa membayar?”
“ya tidak usah.lagi pula saya sudah tua.buat apa lagi kehidupan yang berlebihan dalam segala urusan”
Iwan masih terlihat mengkerutkan keningnya.terlihat banyak petanyaan yang ingin disampaikan.
“saya lebih suka beristirahat ditempat tujuan dibanding istirahat ditempat persingahan” tambah sang kakek.
Setelah pembicaraan yang panjang itu, iwan lebih suka berdiam diri dan mencari-cari sesuatu yang masih terasa kosong dihatinya.dia mencari hal istimewa yang dirasakannya sepeti saat bebicara dengan sang kakek itu. Banyak tempat ia datangi untuk mencari nilai-niali kehidupan yang sederhana. Kadang sopir bajai, penjual es,tukang ojek hingga pengumpul sampah yang sedang istirahat ia ajak ngobrol dengan berbagai alasan hingga banyak hal-hal yang baru ia bisa dapatkan. dengan hati yang sejuk Iwan selalu mengisi hari-hari liburnya dengan pergi keberbagai tempat untuk melakukan kebiasaan barunya yang kini telah masuk kedalam daftar kegiatannya yang sekaligus menambah kebiasaan yang lebih unik dalam hidupnya.Kini hidup lebih terasa semakin sejuk dirasakannya ketika melihat banyak yang mesti frustasi dengan berbagai permasalahan.

No comments:

Post a Comment